New Principle

Senin kemaren, SMA Negeri 8 Tangerang ngirim perwakilan untuk ikut seminar "lagi" di Puspem Kota Tangerang. Yang ngadain seminarnya itu P2TP2A. Silahkan search di google kalau anda ingin tahu apa kepanjangannya. Tema seminarnya waktu itu adalah "Pergaluan remaja yang bebas, cerdas, dan bertanggung jawab" bersama Tika Bisono. Tapi aku nggak mau nyeritain tentang seminarnya kali ini. Aku bakal share satu ilmu dari seminar itu.

Mba Tika Bisono, sebagai pembicara mempresentasikan materi lewat proyektor. Nah, ada satu hal di salah satu slidenya Mba Tika yang menarik perhatian aku. Yaitu seuntai kata


"Kesalahan itu berasal dari diri sendiri, bukan dari orang lain."





Terus, aku coba terapin deh didiri aku prinsip itu. Aku sebelumnya belum pernah kepikiran untuk berpikir seperti ini. Aku cuma berpikir kalo sebenernya masalah itu nggak ada, tanpa kita yang membuatnya. Pas kebetulan, disekolah lagi ada event classmeeting. Entah kenapa bawaan aku tuh kesel melulu, tapi nggak mau marah. Tapi kesel, tapi nggak mau marah... Pokoknya aku nggak marah!! Tapi kesel!! Yaudah cukup!

Banyak masalah kan tuh... pokoknya ada satu peristiwa di hari selasa pas classmeeting, tapi aku lupa peristiwa apa yang bikin aku sadar enak ternyata make prinsip diatas.

Aku langsung sugestiin diri aku kalau aku yang salah bukan orang lain. Aku yang salah bukan orang lain. Aku yang salah bukan orang lain. Dan seketika itu juga, hati aku langsung tenang. Kerena tadinya adrenalin aku naik buat marah, buat kesel sama orang lain, buat nyalahin orang itu sepenuhnya. Tapi bener-bener langsung ilang. Ilang. Itu efeknya cepet banget di otak aku.

Setelah peristiwa yang aku lupa itu, aku kekeh buat megang prinsip itu ditangan aku. Menyalahkan orang lain atas masalah yang terjadi itu nggak ada gunanya. Bikin capek hati sendiri. Kalo nggak dikeluarin, dongkol... Kalo didiemin, sakit hati... Rasanya pengen numpahin semua kemarahan dimuka orang yang kita anggap salah. Nyapek-nyapekin diri sendiri.

Tapi, kalo misalnya kita menyalahkan diri sendiri atas masalah yang terjadi, rasanya malah jadi adem. Itu yang aku rasain siih... Aku jadi bisa ngontrol diri aku. Di detik pertama aku marah dan kesel, di detik berikutnya aku sugestikan prinsip itu ke diri aku, dan di detik terakhir aku bisa langsung introspeksi diri aku sendiri atas masalah yang terjadi. Jadi lebih bisa ngontrol emosi. Dan menurut aku, kontrol emosi itu paling penting. 

Moga-moga, aku bisa megang prinsip ini sampe aku dewasa nanti. Temen-temen mau coba prinsip yang satu ini???

For every minute you are angry you lose sixty seconds of happiness.- Ralph Waldo Emerson

Recommended

15th Day : "A Confession/Secret of Yours"

The One Unloved

Good News!!!