Tentang Kamu

So they say that time
Takes away the pain
But I’m still the same

Hai, apa kabar?

Sepertinya baik ya, sama, aku juga. Baik, tapi ada yang hilang saja rasanya. Sudah sejauh ini pun, serasa ada yang lepas dan jadi berlubang. Hampir setiap hari aku mengapresiasi diri karena berhasil tidak menghubungimu atau melihat story mu dihari itu. Well done! Kataku pada diriku sendiri, besok kamu pasti bisa melakukannya lagi. Bahkan terkadang, aku masih menghitung sudah berapa lama waktu berlalu dari terakhir kali kita bertemu. Good job! Yuk bisa yuk tambah satu hari lagi tanpa kamu! Menyedihkan

Kalau kamu ingat, dulu aku pernah bilang, untuk bisa lepas, aku butuh cara ekstrem. Tidak menyimpan kontakmu, hide story dan postingan ig mu, I became a silent blocker. Bukan karena membencimu, bukan... tapi karena aku sedang berusaha. Pada dasarnya aku memang tidak terlalu bersahabat dengan media sosial, tapi ketika aku memposting sesuatu di story, selalu ada keinginan supaya kamu melihatnya, lebih lebih meresponnya. Berusaha membuat topik yang siapa tahu menarik perhatianmu. Karena itu, aku berusaha menghilangkan jejak digitalmu. Aku berusaha menyembuhkan diriku sendiri. Dengan tidak menyimpan kontakmu, postingan apapun yang aku buat tidak akan pernah terlihat olehmu, jadi aku tidak berusaha untuk menarik perhatianmu lagi. Sejauh ini... cukup berhasil...


Izinkan aku pergi dulu
Yang berubah hanya tak lagi kumilikmu

Saat awal, yang terasa hanya aku kehilangan orang yang kusuka. Tapi semakin jauh, aku mulai merasa bahwa aku juga kehilangan teman. Aku mulai berandai andai kalau sejak awal kita biasa saja, mungkin sekarang kita masih bertukar cerita. Yaah... mungkin iya, mungkin juga tidak sih. Semakin aku mengingat-ingat, semakin aku sadar banyak hal yang kamu bagi dulu, dan banyak juga hal yang kubagi denganmu.

Sempat beberapa waktu aku block akun instagrammu, jangan salahkan aku, ini termasuk 'cara ekstrem'-ku yang tadi kuceritakan. Tapi kemudian akhirnya aku menyerah juga, kembali seperti semula, dan kamu sudah berpetualang ke berbagai tempat. Saat pertama kali melihat isi akunmu setelah beberapa saat, yang pertama terlintas adalah bukan aku lagi tempat kamu berbagi kisah. Dan aku masih sempat membayangkan seandainya kita masih bersama, betapa aku akan merasa bangga dan sedih sekaligus ketika kamu pamit untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, hahaha...  

There must be a good reason that you're gone
Every now and then I think you might want me to
Come show up at your door
But I'm just too afraid that I'll be wrong

Sekarang kita berada di kota yang sama, tapi tidak pernah dipertemukan. Dulu, saat aku baru kembali ke kota ini, aku pernah membayangkan betapa menyenangkannya berkendara dimalam hari bersamamu, berkeliling kota metropolitan yang keindahannya mencapai titik puncak ketika malam hari. Saat lampu-lampu masih menyala, namun kendaraan dan manusianya sudah berkurang, dan... tanpa macet tentunya. Tapi sayangnya, sepertinya hal itu tidak akan pernah terjadi. 

Sama halnya ketika kamu pernah berkunjung ke kota tempat tinggalku, aku pernah berkata ingin mengajakmu berkeliling ke satu kota lagi yang terlihat seperti kota maju. Tapi sayangnya, aku mungkin tidak akan punya kesempatan untuk mengajakmu berkunjung ke kota itu.

Ketika selesai bekerja, aku selalu berkhayal di gerbang depan kamu bertengger di motormu, dengan helm dan jaket favoritmu. Kemudian dengan sumringah aku menghampirimu. Membuat rasa lelah sehabis bekerja seakan menguap. Like you ever did, long time ago, di depan gapura fakultas diujung jalan setapak di kota kelahiranmu dulu. Tapi sayangnya, hal itu tidak akan pernah terjadi disini.

It turns out freedom ain't nothin'
But missing you
Wishing I'd realized what I had
When you were mine  

Aku masih ingat kamu pernah bilang, "Kalau mau cerita, cerita aja ya". Tapi itu sudah lama, mungkin sudah tidak berlaku lagi sekarang, disaat aku justru benar benar membutuhkannya, atau mungkin merindukannya.

Aku bahagia. Menjalani hari seperti orang-orang pada umumnya. Aku bercanda bersama teman-temanku, bercerita, berbagi bersama mereka, menikmati waktu dan petualangan dengan orang-orang yang timelinenya berpapasan denganku. Ironisnya, cerita cerita itu selalu ingin kubagikan denganmu. Lalu bagaimana aku bisa lupa? At the end of the day, aku selalu teringat dirimu dan ingin bercerita. Rasanya aku ingin sekali menjadikan kata-katamu "Kalau mau cerita, cerita aja ya" sebagai mantra, sebagai alasan bagiku untuk menyusup ke ruang hidupmu

Sebenarnya, mungkin bisa saja aku bercerita selayaknya teman. Tapi aku sadar, yang akan tidak baik-baik saja adalah diriku sendiri. Aku tahu diri, semakin aku berbagi denganmu, maka aku sendiri yang akan menjadi semakin rakus, aku yang menginginkan lebih dari sekedar teman. 

Cause what if I never love again?

When you missed something but you couldn't do anything about, so the feeling just building up even more
Even after all this time
I laugh, I meet friends
I'm just okay
I'm still moving forward
Still...
Everything just reminded me of you
When you knew that we're not even meant to be
The happiness will never be ours, it'll only be either yours or mine, in our separate ways
Yes, time can heal, but I wonder if I ever had any wounds in the first place
The one thing I've been doing right is pretending that I'm not missing you
The "Why" is gone
I'm fully understand already
Until I don't care
I still miss you, sometimes...
Like this time, right now...
I don't know how to overcome this feeling 

 

Recommended

15th Day : "A Confession/Secret of Yours"

Good News!!!

Ngomongin Soal Rengoku Kyojuro dan Akaza dari Kimetsu no Yaiba : Mugen Train